UCAPAN TERIMA KASIH


Dengan memanjatkan Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Taufik, Hidayah, Inayah dan Rahmat kepada hambanya dalam menyelesaikan sejarah wujudnya Makam Wali Pitu di Bali hasil dari penelitian perkembangan dan pengembangan Islam di Bali sehingga dapat dapat dijadikan pengetahuan dan informasi tentang keberadaan Umat Islam di Bali.

Dengan telah diselesaikannya penemuan ini maka diharapkan dapat lebih baik dan lebih mudah untuk dipahami serta dimengerti maksud dan tujuannya terutama tentang proses penemuan Makam Wali Pitu, termasuk paling akhir dalam tahun 2000 ini diketemukannya juga Gua Saba' Batu Pageh di Perbukitan Desa Ungasan di wilayah kawasan Nusa Dua yang keadaan alamnya penuh dengan pesona keindahan mata memandang, lika-liku bukit dan gunung serta dapat memandang laut selatan Pulau Bali yang lepas dan luas seakan dapat menembus cakrawala dunia yang tak terbatas, disamping itu bila diperhatikan juga dapat dirasakan betapa masyarakat atau penduduknya dalam pergaulan hidup antar bangsa dan umat beragama saling bertoleransi hormat menghormati menjaga kerukunan dan perdamaian sehingga keadaan menjadi tentram aman dan damai.

Khususnya bagi Umat Islam dengan adanya Makam Wali Pitu dan Gua Saba' Batu Pageh di Bali kiranya mempunyai daya tarik tersendiri untuk mengunjungi datang berziarah di tempat tersebut yang mengandung sejarah yang telah dirintis sejak zaman dahulu oleh Para Muballigh, Para Ulama, dan Para Auliya' sampai sekarang demi untuk perkembangan dan pengembangan Islam di Bali.

Namun karena dalam mengadakan penelitian waktunya sangat terbatas dan relatif sangat singkat maka dalam penelitian, penggalian, dan penyelidikan tentang sejarah masing-masing Makam Auliya' belum dapat disusun secara sempurna serta banyak kekurangannya, tetapi telah diusahakan secara maksimal untuk disusun sebaik-baiknya sehingga kiranya dapat membawa manfaat bagi kepentingan bersama.
Selanjutnya perlu sekali adanya tindak lanjut untuk mengadakan penelitian lebih mendalam, mengenai segala sesuatu tentang keberadaan Makam Wali Pitu dan Gua Saba' Batu Pageh di Bali guna mendapatkan data otentik sebagai tanda bukti kebenaran kisah sejarah tersebut seperti adanya tonggak batu prasasti atau benda¬-benda arkeologi peninggalan sejarah yang bersangkutan, hal tersebut bilamana penemuan yang ada belum berhasil menemukan atau menunjukkan data bukti otentik tersebut maka kiranya para ahli Peneliti yang berminat untuk mendarma baktikan keahliannya demi kepentingan penggalian lanjutan sejarah wujudnya Makam Wali Pitu atau Para Auliya' di Bali, yang mana penemuan yang ada sekarang ini adalah sebagai awal penggalian dan untuk masa yang akan datang bagi generasi penerus masa depan.
Selanjutnya penemu mengucapkan banyak terima kasih dari semua pihak yang telah membantu terwujudnya buku ini yaitu dari sahabat karib atau teman dekat, Para Ulama dan tokoh-tokoh masyarakat terutama dari Bapak-bapak pejabat instansi pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini adalah :

  1. Pemda Dati I Propinsi Jawa Timur.
  2. Cq.Kadit Sospol Propinsi Jawa Timur.
  3. Pemda Dati I Propinsi Bali.
  4. Cq.Kadit Sospol Propinsi Bali.
  5. Kadit Sospol Dati II Kabupaten Badung.
  6. Kadit Sospol Dati 11 Kabupaten Klungkung.
  7. Kadit Sospol Dati 11 Kabupaten Karangasem.
  8. Kadit Sospol Dati II Kabupaten Buleleng.
  9. Dan semua jajaran yang telah memberi izin penelitian perkembangan dan pengembangan Islam di Bali, yang juga telah membantu dalam pelaksanaan di lapangan.

Semoga risalah ini dapat menambah pengetahuan Islam dan juga dapat menambah wawasan serta dapat digunakan sebagai sumber Informasi tentang keberadaan Makam Wali Pitu Bali.

Akhirnya penemu mohon ampun kepada Allah SWT. atas segala kesalahan serta kekhilafan dalam mempersembahkan risalah ini, mudah-mudahan tulisan yang kecil ini bermanfaat bagi Nusa Bangsa, Negara dan agama. Amin Ya Robbal Alamin

MAKAM WALI PITU DAN PARIWISATA



Hubungan dengan Wali Pitu di Bali dan pariwisata sangat erat sekali karena pulau Bali terkenal dengan istilah daerah pariwisata dan memang sejak zaman dahulu arus wisatawanmengalir terus menuju pulau Bali baik wisatawan domestik maupun mancanegara, diantara juga terdapat wisatawan muslim. 

Dengan adanya wisatawan muslim yang datang ke Bali, maka dapat dibayangkan mereka  tentunya mengunjungi tempat rekreasi umum, mereka bebas bergaul dan berbusana yang bertentangan dengan Syariat Islam, padahal perkembangan Islam di Bali sangat pesat.

Berdasarkan uraian tersebut bagi umat Islam dan wisatawan Muslim yang ada di Bali seharusnya peduli terhadap situasi dan permasalahan tersebut khususnya bagi para wisatawan Muslim harus dapat memetik hikmah dan manfaat dari pariwisata Bali. 

Dengan berziarah ke Makam Wali Pitu di Bali akan lebih bermanfaat karena akan mendapat hasil ganda yaitu selain berdarma wisata atau rekreasi menikmati pemandangan keindahan alam ciptaan Allah juga  dapat meningkatkan keimanan kita karena keagungan dan kekuasaan Allah SWT.

MAKAM WALI PITU DAN SOSIAL EKONOMI



Menurut penelitian keberadaan makam-makam para auliya' terutama Makam Wali Songo di Jawa dan Makam Wali Pitu di Bali mempunyai prospek masa depan yang cerah baik dipandang dari segi sosial ekonomi,`seni budaya, kepariwisataan, dan toleransi kerukunan umat beragama.

Kenyataan yang ada membuktikan dengan wujudnya makam-makam para Waliyullah di manapun adanya baik di ngarai, di pantai, di bukit, dan di gunung-gunung, pada umumnya masyarakat yang berada di sekitarnya merasa hidup dalam keadaan aman, tentram, subur makmur, tenang dan damai.

PENEMUAN GOA SABA’ BATU PAGEH


Perlu diinformasikan bahwa pada hari jum’at Pon tanggal 2 Muharrom 1421 H atau tanggal  07 April 2001 M, telah ditemukan oleh Jamaah Denpasar bersama dengan pengasuh, sebuah goa di tengah tebing yang terjal di Banjar Kangin Desa Ungasan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali. 

Maka setelah pengasuh mendapat izin dari penguasa goa yaitu Tetua Agama Hindu beliau bernama Bapak Drs. Nyoman Mindera lalu mereka memanjat serta masuk ke dalam goa tersebut ternyata di dalam  goa tanda-tanda keislaman tampak dengan jelas antara lain di atas langit - langit ada lubang seperti bekas sundulan kepala sama persis dengan langit-langit di goa Pamijahan di Tasikmalaya Jawa Barat Goa Wali Songo.

Sedangkan di bawah goa tepat di bawah anak tangga ada sebuah batu seperti tempat berwudhu. Kedudukan goa tersebut berada dalam lingkaran Pura Agung Batu Pageh dan penanggung jawabnya seorang Pendeta Hindu yang disebut Pamangku yang bernama I Wayan Ngarah.

Menurut pengasuh goa yang ditemukan tersebut memang goa yang dicari-cari selama ini, sebab tanda-tanda sangat meyakinkan dan sebenarnya goa itu dahulu diperkirakan pernah didatangi dan dibuat Munajat kepada Allah oleh para Wali, seperti halnya di goa Pamijahan di Tasikmalaya Jawa Barat tempat bermusyawarahnya para Wali Songo di Jawa.

Tangga menuju Goa Saba’ Batu Pageh


Adapun nama Goa saba’ Batu Pageh,  pengasuh mendapatkan petunjuk dari Yang Maha Kuasa. Saba’ berpengertian Sab’atul Auliya’ sedangkan nama Batu Pageh merupakan nama Pura sekaligus nama daerah tersebut dimana goa tersebut berada dan diketemukan.

Goa Saba’ mempunyai nilai tersendiri untuk dijadikan tempat wisata/rekreasi dan berziarahkhususnya wisatawan Muslim yang datang ke Bali, seperti halnya umat Islam berziarah ke Makam Wali Songo banyak juga yang mendatangi tempat-tempat wisata seperti Paciran masuk ke Goa Akbar di Tuban Jawa Timur, Goa Pamijahan di Tasikmalaya di Jawa Barat.

Demikian uraian diketemukannya goa Saba’ Batu pageh di Desa Ungasan Kecamatan Kuta Kabupaten Badung Bali, dengan diketemukannya goa tersebut maka lengkap sudah hasil penelitian dan penyelidikan, penggalian dalam menelusuri,mencari, menghimpun dan menyusun makam-makam tua atau kuno yaitu makam para Wali yang ada di tanah Bali, menurut petunjuk yang walaupun secara bathiniyah tapi nyata sekali untuk diwujudkan.

Alhamdulillah semoga semua hasil usaha untuk menemukan makam-makam Wali Pitu di Bali dan Goa Saba’ Batu Pageh keseluruhannya dapat membawa manfaat bagi Nusa Bangsa dan Negara khususnya umat Islam setempat.

Setelah pengasuh menyempurnakan hasil penemuannya dan beliau membawa Jamaah dari Surabaya untuk berziarah ke Makam Wali Pitu di Bali, beberapa waktu kemudian beliau wafat dan dimakamkan di Dusun Belahan Desa Wedoro Waru Sidoarjo 

Demikian sejarah penemuan Makam Wali Pitu di Bali beserta keindahan bahasa – bahasa petunjuk yang amat berarti dalam wujudnya Makam Wali Pitu di Bali.

Secara ringkas dapat disimpulkan  :

Kapisan wis kaporo nyoto (yang pertama telah nyata tidak diragukan lagi ke Waliannya)
  • Makam Keramat Pantai Seseh yaitu Makam Pangeran mas Sepuh.
  • Makam Habib Umar Bin Maulana Yusuf di Bukit Bedugul.
  • Makam Habib Ali Bin Abu Bakar Bin Umar Bin Abu bakar Al Khamid di Klungkung.

Kapindo Istijrot (kedua istijrot tersanjung atau tak dihitung, tidak termasuk bilangan Wali Pitu)

  • Makam Dewi Khodijah di Pamecutan
  • Makam Keramat Ubung Pangeran Sastrodiningrat di Ubung Denpasar.

Wujude kembar (wujudnya kembar)
  • Makam Chabib Ali Bin Zaen Al Idrus di Karangasem.
  • Makam Syeh Maulana Yusuf Al Maghribi di Karangasem.

Wis lahir ning durung wujud (sudah ada tapi belum wujud makam)
  • Pada saat penelusuran Makam wali Pitu beliau masih hidup, namun pada tanggal 29 Maret 1999 M beliau telah wafat yaitu Makam Chabib Ali Bin Umar Bafaqih.

Lio bongso (lain bangsa)
  • Yaitu Makam The Kwan Lie atau Keramat Karang Rupit.